CATATAN HIJAU

Menapaki perjalanan antara Kota Manado ke Kota Palu melalui perjalanan darat memberi pengalaman dan pemahaman yang sungguh padat. Lukisan panorama alam terbentang di segala penjuru. Panorama pegunungan, perbukitan, lembah dan pesisir laut tersaji sepanjang perjalanan. Di Manado pemandangan akan didominasi oleh kawasan pesisir di sebelah kanan dan perbukitan di sebelah kiri. Mulai dari Pantai Bahu yang tertutup oleh pemukiman dan kawasan reklamasi. Lalu pantai Malalayang yang merupakan pantai favorit masyarakat Manado dimana banyak kios-kios penjual gorengan di sepanjang sisinya. Dari pantai berbatu ini, terlihat dengan sangat jelas gunung Manado Tua dan kawasan reklamasi sepanjang pantai Boulevard Manado.
Memasuki daerah Minahasa ada pantai Kalasey yang disepanjang sisinya bertumbuh restoran ikan bakar, mulai dari warung kecil sampai resto yang eklusif dan megah. Kemudian ada pantai Tasik Ria yang sepi dan banyak pepohonan hingga banyak pasangan muda-mudi berkunjung kesana. Memasuki daerah Minahasa Selatan, perjalanan mulai menantang. Jalan yang menanjak dan berkelok-kelok akan mengocok perut dan membuat puyeng kepala bagi mereka yang tidak biasa. Jalanan yang berada di sisi bukit beberapa kali terputus atau tidak bisa dilalui karena longsor. Kawasan ini memang rawan longsor di musim hujan. Pemandangan lebih didominasi oleh perbukitan yang menghijau, baik oleh tanaman perkebunan seperti kelapa, cengkeh dan buah-buahan serta tanaman hutan lainnya. Beberapa daerah ada juga persawahan dan perkebunan tanaman pangan lainnya seperti ubi (ketela) dan jagung.
Di daerah perbatasan Minahasa Selatan dan Bolaang Mongondow, pemandangan pantai berpadu dengan bukit dan kawasan pertanian. Kampung nelayan juga telihat di sepanjang pesisir. Hutan bakau dalam keadaan yang relative baik bisa dijumpai di beberapa tempat. Memasuki kawasan Bolaang Mongondow, pemandangan yang dominan adalah perbukitan dengan lembah menghijau oleh tanaman padi. Aktifitas pertanian sawah menonjol di daerah ini. Selain itu perkebunan kelapa juga berada di sisi kanan kiri sepanjang perjalanan. Di sela-sela tanaman kelapa ditanam pula jagung. Di beberapa desa kawasan pesisir, terlihat pula masyarakat menjemur ikan putih (teri) pada musim-musim tertentu.
Dari Bolmong perjalanan berlanjut ke Bolaang Mongondow Selatan. Daerahnya perpaduan antara bukit dan dataran. Banyak jalan lurus yang dikanan-kirinya adalah sawah. Sayang jalanan mulai sempit sehingga harus hati-hati karena banyak binatang piaraan berkeliaran di sepanjang pinggiran jalan. Kambing dan sapi banyak ditemui sepanjang perjalanan sampai ke Kabupaten Parigi Moutong di Sulawesi Tengah. Panorama perbukitan dan pantai yang terlihat di bawah jalan akan terus ditemui sepanjang perjalanan sampai ke Kabupaten Gorontalo. Memasuki perbatasan Sulawesi Utara dan Gorontalo akan terlihat kawasan hutan bakau yang masih cukup lebat meski berselang-seling dengan kebun kelapa. Beberapa daerah hutan bakau sudah dibabat untuk dialihkan menjadi kawasan tambak.
Sepanjang perjalanan di Propinsi Gorontalo ke arah Propinsi Sulawesi Tengah, akan melewati beberapa kabupaten yang wilayahnya sungguh luas. Ada kabupaten Bualemo dan Puluhuato di Propinsi Gorontalo dan Parigi Moutong di Propinsi Sulawesi Tengah. Ruas jalan yang rusak banyak ditemui di Kabupaten Parigi Moutong. Meski demikian perjalanan mengasyikan karena panorama teluk Tomini tersaji di sebelah kiri jalan. Bukit-bukit yang gundul atau dibuka untuk pertanian telihat dibeberapa tempat. Kampung nelayan juga mudah ditemui. Pemandangan untaian ikan yang tergantung untuk dijual ada dibeberapa desa sepanjang teluk Tomini. Jika ingin menikmati nikmatnya ikan bakar, rumah makan atau restoran sederhana dengan udah bisa ditemui.
Perjalanan menelusuri Kabupaten Parigi Moutong sungguh melelahkan, seakan-akan tak habis-habisnya jalan yang harus dilahap. Tapi kelelahan akan terbayar ketika mulai memasuki kawasan yang dikenal sebagai Kebun Kopi. Kebun kopi adalah kawasan perbukitan yang terjal. Jalan berkelok-kelok melewati tepian bukit di kiri dan jurang dalam di sebelah kanan. Kawasan ini relative masih hijau, pohon-pohon dalam ukuran besar bisa mudah dilihat. Namun pada beberapa ruas ada perkampungan dan bukit dibuka untuk pertanian baik tanaman keras (cengkeh, kelapa, coklat) maupun tanaman sayuran. Udara yang sejuk memang cocok untuk kawasan budidaya tanaman sayur seperti kol, sawi dan wortel. Istirahat untuk meminum kopi sambil menikmati panorama perbukitan menjadi pilihan yang tepat di kawasan ini.
Tak lama setelah melewati kawasan ini, kota Palu akan segera dicapai. Suasananya sungguh kontras. Palu berhawa panas meski tetap semilir karena terpaan angin laut. Jalanan yang lebar menyambut kedatangan ke kota Palu. Lalulintas lancer, populasi kendaraan tidak terlalu padat. Kendaraan umum (angkot) di Palu sangat fleksibel. Katakan tujuan anda dan jika sopir tahu atau setuju maka dia akan mengantarkannya. Taksi di Palu juga masih setia dengan tariff argo, namun taksi tidak berkeliaran melainkan harus di panggil lewat telepon pada operator taksi.
Di malam hari sepanjang pantai Kota Palu terus bergeliat. Ada berbagai macam warung dan café menyajikan aneka hidungan mulai dari minuman dan makanan ringan sampai buah-buahan. Café remang-remang juga tak kaah banyaknya. Minuman keras dengan mudah didapati disini. Paket minuman dengan harga yang sangat jauh dibawah harga-harga tempat hiburan malam membuat suasana selalu ramai dengan pengunjung. Keramaian ini bertahan bahkan sampai dini hari. Palu memang panas sepanjang hari.